Menanyakan Kabar

Meringankan rindu.

Tjahaja
2 min readSep 5, 2024

--

Photo by PhotographyCourse on Unsplash

Rindu itu menyakitkan. Saban hari, ia memunculkan gejala rasa gelisah. Agar tidak meradang, ia mendesakku segera menemui si terindu.

Kupikir tidak ada panasea untuk rindu selain pertemuan. Namun, tidak semua pertemuan bisa terjadi cepat semau rindu. Sebabnya akulah yang mengendalikan rindu pada akhirnya.

Meski menyakitkan, ia bukanlah hal terpenting untuk disembuhkan. Makanya terpaksa kubiarkan ia bercokol dan menggerogoti ketenangan batinku.

Aku percaya membiarkan rindu menderitakanku adalah wujud pengorbanan. Penderitaan yang ia hadirkan yang rela kurasakan adalah tanda ketaatanku menanti.

Si terindu

Photo by Jacob Kiesow on Unsplash

Di dalam kepalaku, si terindu itu bukanlah siapa. Namun, memang ada yang kurindukan. Si terindu itu adalah apa dan bagaimana. Ia memori prasaja kampung halaman, yang pernah menjadi bagian hidupku.

Aku rindu bersepeda di pematang desa sebelah.

Aku rindu spontanitas percikan api dari anglo warung bakmi yang dikipasi penjualnya. Lalu, bakmi itu kusantap saat malam dingin di samping sawah yang gelap.

--

--

Tjahaja

Indonesian translator. Translating from: English, Indonesian, Javanese, Dutch, and Greek. Translating to: Indonesian, Javanese, and English.